Futsal KalSel khususnya Banjarmasin

Menurut ku futsal Banjarmasin kaya akan pemain2 berbakat dan kondisi lapangan2 di banjarmasin jga yg sdh byk yg standart. Tapi kalomenurut ku kehebatan tim2 dan pemain2 Banjarmasin hanya sebatas di KalSel saja. Dulu Artian pemain hebat di Banjar yaitu yg hebat gocek2 dan ngelewati orang dan tendangannya kenceng. Bermain ke luar Kalimantan hanya jdi tim penghibur.  Ga dapet dipungkiri masih byk kepentingan2 pribadi dalam BFD "tp ga semua sih", mulai dari pemilihan pemain dll.

Belum lgi adanya kebijakan Pemain Bintang yg tidak boleh bermain dlm kompetisi2 lokal....sementara kategori pemain bintang itu tidak mempunyai dasar yg jelas. Munculnya ide Pemain Bintang diprakarsai oleh Pa Ali Watoni karena selalu itu2 saja tim en pemain yg juara sehingga kalo dia ngadain pertandingan pesertanya semakin berkurang. Hal tersebut tentunya mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positifnya pertandingan selalu ramai peserta dan muncul pemain2 baru, sedangkan negatifnya pemain2 yg dicap "pemain bintang" jadi mati karir dan mental futsaler2 Banjarmasin ga semakin maju karena ga berfikir gmna cara ngalahin yg hebat malah ikut2 an ngecap pemain2 bintang tersebut. Anehnya yg aku bingung koq semua futsaler Banjarmasin pada adem2 ayem aja diawal kebijakan tersebut dan baru sekarang banyak terjadi gejolak2 atas kebijakan itu.


Dan futsal Banjarmasin ga ada punya budaya yg latian secara teratur pake pemanasan, passing2, pola, pemahaman futsal dan diakhiri pendinginan. Ya dateng kelapangan langsung main, apalgi budaya jam Banjar nya sangat melekat, misalnya jadwal latian jam 8 ya dtng jam 8 jarang yg dtng sebelum waktunya. Seorang pelatih seperti ga dianggap soalnya apa yg disampaikan latian ga sama dng apa yg dimainkan di lapangan. Budaya tersebut sangat susah untuk diperbaiki. Padahal di Banjar byk bos2 tim futsal yg sukanya sewa2 pemain ntah lokal maupun dari jawa en Jakarta. Bos2 tersebut merasa bangga dengan menyewa pemain dan dapat juara, padahal kalo menurut ku ga ada artinya toh yg main pemain lai bukan hasil dari latian tim sendiri. Juara tanpa proses yg bener en kerja keras itu hanya bernilai NOL kalo menurut ku. daripada menyewa pemain lebih baik menyewa pelatih yg bisa membuat pemain berkembang sehingga ilmu itu selalu ada en terbawa dalam sebuah tim.

Beruntungnya tim Pra Pon KalSel akhirnya menggaet pelatih timnas Indonesia yaitu Andri Irawan sebagai coach. Semua pun berubah kondisi futsal KalSel semakin membaik dari awalnya tidak tau menjadi tau gmna futsal yg bener. Dan benar saja futsal KalSel semakin membaik pada semua kalangan dan Futsal Kalsel pun mendadak tenar namanya. Ada beberapa pemain timnas digaet, dan futsaler banjar bisa ngeliat langsung gmna latian dan main futsal yg bener lewat tim Futsal PON KALSEL. Dan dalam hati kecil sangat berharap ilmu yg berasal dr pelatih timnas itu bisa berbagi ke futsaler2 banjarmasin sehingga memajukan semua kalangan futsal Banjarmasin.

Dan saran ku Banjarmasin harus mempunyai Liga dengan ukuran lapangan standart sehingga rutinitas kompetisi futsaler Banjar dng lapangan standart bisa terwadahi demi kemajuan bersama. Ya minimal kalo ngadain pertandingan sekali2 dng ukuran yg standart "syg punya lapangan standart koq dianggurin :))"